Kumpulan Tulisan OO Hanafiah, M.Ag

loading...

Saturday, January 18, 2020

Perintah Bermusyawarah


Dalam Al-Quran terdapat empat kata yang berasal dari kata kerja syawara, yakni asyara “memberi isyarat”, tasyawur “berembuk saling menukar pendapat”, syawir “mintalah pendapat”, dan syara “dirembukkan”. Dari kata terakhir ini relevan dengan kehidupan politik atau kepemimpinan.
Ayat pertama adalah Surah Asy-Syuara Ayat 38.

وَٱلَّذِينَ ٱسۡتَجَابُواْ لِرَبِّهِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمۡرُهُمۡ شُورَىٰ بَيۡنَهُمۡ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣٨
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Q.S. Asy-Syura : 38).
Ayat ini menjelaskan sifat-sifat orang akan memperoleh nikmat di sisi Allah. Sifat-sifat tersebut adalah:
1.    Menerima seruan Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.,
2.    Menegakkan Salat yang diwajibkan sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya dan memperhatikan adab-adab yang ada di dalamnya.
3.    Memusyawarahkan urusan-urusan yang terjadi dalam lingkungan mereka.
4.    Menginfakkan sebagian rejeki yang mereka peroleh.

Ayat yang kedua adalah Surat Ali Imran Ayat 159.

فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ ١٥٩
 
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imran : 159).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Maka dengan rahmat dari Allah kepadamu dan kepada para sahabatmu (wahai Nabi), Allah melimpahkan karuniaNYA padamu,sehingga kamu menjadi seorang yang lembut terhadap mereka. Seandainya kamu orang yang berperilaku buruk,dan berhati keras,pastilah akan menjauh sahabat-sahabatmu dari sekelilingmu.Maka janganlah kamu hukum mereka atas tindakan yang muncul dari mereka pada perang uhud.Dan mintakanlah kepada Allah (wahai nabi), supaya mengampuni mereka.Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam perkara-perkara yang kamu membutuhkan adanya musyawarah.Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad untuk menjalankan satu urusan dari urusan-urusan,(setelah bermusyawarah),maka jalankanlah dengan bergantung kepada Allah semata. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNYA. 
Ayat tersebut ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.,namun umatnyapun termasuk di dalamnya. Dalam ayat tersebut terdapat empat pesan moral, di antaranya:
a.    Perintah untuk lemah lembut dalam bertutur kata;
b.    Banyak memberi maaf;
c.    Banyak beristighfar;
d.    Bermusyawarah dalam berbagai urusan;
e.    Pasrahkan urusan kepada Aallah setelah mengambil keputusan

Related Posts

No comments on Perintah Bermusyawarah

Post a Comment